Dunia sedang ketidakpastian, Rupiah dan kawan-kawan masih dalam ancaman


Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Indonesia (BI) memperkirakan suku bunga acuan Amerika (AS) atau Fed Funds rate akan tetap tinggi dalam jangka waktu lama atau lebih tinggi dalam jangka waktu lama. Hal ini menciptakan ketidakpastian di pasar keuangan dan mengancam aliran modal di negara-negara berkembang.

Hal tersebut disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam jumpa pers, Kamis (23/11/2023).

“Dengan berkembangnya inflasi, diharapkan suku bunga kebijakan moneter termasuk FFR akan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lama atau disebut lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama,” jelasnya.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS diperkirakan akan tetap tinggi karena adanya premi risiko jangka panjang atau term premium terkait dengan besarnya kebutuhan utang untuk pembiayaan fiskal.

“Ketidakpastian pasar keuangan terus berlanjut dan berdampak pada volatilitas aliran modal dan tekanan nilai tukar di negara-negara emerging market, termasuk Indonesia,” jelasnya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel berikutnya

Keputusan Rapat Dewan Gubernur BI Juli 2023 Lengkap, Awas!

(saya saya)


Quoted From Many Source

Baca Juga  Antara Ganjar-Prabowo-Anies, IHSG di pihak mana?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *